by: Fide Theofilio Soumokil (siswa SMAN 1 Ambon)
Keberadaan sampah plastik sangat signifikan berpengaruh negatif dalam kehidupan mahluk hidup yang akhirnya harus ditanggung dengan kerusakan alam. Sebagaimana diketahui, bahan plastik mulai digunakan sekitar 50 tahun yang silam, dan kini telah menjadi sesuatu yang tidak terpisahkan dari kehidupan manusia. Diperkirakan ada 500 juta sampai 1 milyar kantong plastik digunakan penduduk dunia dalam satu tahun, hal ini berarti:
- Ada sekitar 1 juta kantong plastik per menit,
- Dalam proses pembuatannya diperlukan 12 juta barel minyak per tahun, dan
- Sekitar 14 juta pohon ditebang per tahun.
Penggunaan atau konsumsi berlebih terhadap plastik, dapat mengakibatkan jumlah sampah plastik yang besar karena bukan berasal dari senyawa biologis. Plastik memiliki sifat sulit terdegradasi (non-biodegradable), bahan plastik diperkirakan membutuhkan waktu 100 hingga 500 tahun hingga dapat terdekomposisi (terurai) dengan sempurna. Sampah kantong plastik dapat mencemari tanah, air, laut, bahkan udara.
Pada pertengahan tahun 2017 lalu, seekor paus sperma terdampar di Pantai Naic, ibu kota Provinsi Cavite, Filipina. Perut paus sperma sepanjang lebih dari 15 meter itu penuh dengan berbagai sampah plastik: botol, kotak makanan, sedotan, gelas minuman, dan lain-lain. Semua jenis sampah itu keluar dari mulutnya yang menganga lebar.
Ada perkirakan secara lingkungan bahwa pada 2050, jika kita tidak berhenti membuang sampah ke laut, maka akan lebih banyak sampah dari kehidupan di perairan,” kata Biboy Royong, Direktur Kreatif Dentsu Jayme Syfu sebagaimana ditulis media daring Spot.
Berdasarkan hasil riset ditemukan bahwa, mikroplastik menjadi hal mengkhawatirkan karena ukurannya yang kecil maka bisa menjadi makanan bagi biota laut. Mikroplastik bisa tertelan oleh pemakan yang tinggal di dasar laut dan ditemukan pula pada invertabrata, ikan, penyu, dan biota lain yang berukuran lebih besar, termasuk jenis yang dikonsumsi manusia atau memainkan peran penting dalam ekologi.
Benda berbahandasar plastik rasanya sulit dihapuskan dari kehidupan sehari-hari kita. Mulai dari kantong plastik, sedotan plastik, gelas plastik, dan lain-lain. Karena plastik membutuhkan waktu lama untuk dapat didaur ulang secara alami. Alhasil, sampahnya pun menumpuk. Melihat kondisi ini, maka seorang putra bangsa Indonesia, Kevin Kumala mampu membuat bahan alternatif pengganti plastik sejak tahun 2014. Pria bernama lengkap Kevin Permana Kumalaputra ini merupakan lulusan bidang bisnis dan biologi dari University of Southern California, pendidikannya di Amerika tak membuatnya lupa tanah air dan mengembangkan invoasinya di Indonesia. Bahkan, produk Avani Eco yang dikenal sebagai bioplastik, telah menggantikan 6000 ton plastik di Indonesia pada tahun 2016.
Perusahaan dengan slogan #IAMNOTPLASTIC ini meluncurkan inovasi berupa kantong plastik yang terbuat dari pati singkong. Selain mudah didaur ulang, plastik dari pati singkong ini pun aman jika tertelan oleh hewan laut. Produk ini pun telah digunakan oleh banyak perusahaan lain di Indonesia bahkan dunia. walaupun bahannya terbuat dari pati singkong, Avani Eco tidak mengambil persediaan makanan di Indonesia, melainkan menggunakan singkong “industrial-grade” atau singkong yang khusus digunakan untuk dunia industri. Walaupun bahannya terbuat dari pati singkong, Avani Eco tidak mengambil persediaan makanan di Indonesia, melainkan menggunakan singkong “industrial-grade” atau singkong yang khusus digunakan untuk dunia industri. Tidak hanya pati singkong yang digunakan, tetapi juga pati jagung digunakan untuk membuat sedotan dan gelas.
Produk Avani Eco ini sudah banyak digunakan oleh hotel serta restoran di Indonesia, terutama Bali, dan di dunia. Tak hanya mudah terurai secara alami, bahan pati jagung yang digunakan pun bisa bermanfaat sebagai pupuk kompos dan menyuburkan tanaman.
Tak hanya kantong plastik, sedotan,dan gelas saja yang diproduksi, tetapi masih banyak produk lain dari Avani Eco seperti alat makan dari kayu dan tempat makan dari serat tebu. Tentunya, semuanya aman dan mudah didaur ulang.
Seluruh produk Avani Eco dapat dilihat di akun Instagram @avanieco atau berkunjung ke laman https://www.avanieco.com/products/
Referensi :
https://www.mongabay.co.id/2017/05/15/paus-sperma-itu-pun-mati-karena-sampah-plastik/
Leave a Reply